AKREL (27/11/2023), AKREL menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka konsorsium pelaksanaan penelitian antara AKREL, Politeknik Negeri Lampung dan Politeknik Raflesia dengan tema upaya meningkatkan dan menentukan arah pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) di Provinsi Bengkulu khususnya di Kabupaten Rejang Lebong yang dilaksanakan di ball room Golden Rich Hotel Curup.
Kegiatan FGD ini menghadirkan narasumber dari instansi pemerintah diantaranya dari BAPPEDA Provinsi Bengkulu, KADIN Bengkulu, Dinas Dikbud, Disnakertrans, BKD Provinsi Bengkulu, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong, BAPPEDA Kabupaten Rejang Lebong, Mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri, Kepala Sekolah, Ketua BUMDES dan beberapa pihak terkait lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk penguatan ekosistem kemitraan pengembangan inovasi berbasis potensi daerah.
Menurut Nining Suningsih, S.Pt, M.Pt., selaku ketua pelaksana kegiatan ini mengatakan program FGD ini merupakan tahap awal dari serangkaian acara yang akan kita laksanakan secara bertahap. Tahap ke-2 yang akan dilaksanakan pada bulan Desember mendatang dengan tema penyelarasan data Sumber Daya Manusia, pada tahap 3 pelatihan bussiness matching dan tahap 4 police brief akan dilaksanakan pada awal tahun 2024. Hal ini sejalan diungkapkan oleh Ir. Joko Sutopo Sugeng Hartono, M.T.A., selaku Direktur AKREL mengatakan dalam sambutannya bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang akan dilaksanakan secara bertahap dengan menggunakan dana program dari Kemendikbudristek.
“Ini merupakan tahap awal, dalam kegiatan FGD yang bertema arah pengembang sumber daya manusia dan sumber daya alam yang berfokus di Provinsi Bengkulu, yang bertujuan untuk mendapatkan dokumen terkait data-data yang mencakup potensi SDA dan SDM untuk melihat arah pengembangan kedepannya”, pungkasnya. Lebih lanjut beliau menjelaskan data yang kita terima nantinya akan dikembangkan sehingga akan terlihat arah pengembangan dan trennya ke mana, salah satunya jika Kabupaten Rejang Lebong secara umum akan menguatkan pengembangan di bidang pertanian dan perikanan, maka dari dunia pendidikan akan mengambil kebijakan terkait kurikulum. “Kebijakan terkait kurikulum program studi berbasis daerah dan tentunya mempersiapkan sumber daya manusia sesuai dengan arah pengembangan yang telah ditentukan sesuai dengan potensi yang ada di daerah”, lanjutnya.
Kegiatan FGD ini dibuka langsung oleh Bupati Rejang Lebong yang diwakili oleh Staf Ahli Syahfewi, SKM., M.KM. Dalam sambutannya Pemerintah Daerah sangat mengapresiasi kegiatan FGD yang difasilitasi oleh AKREL dengan harapan saran kritik dan rekomendasi sehingga dapat disampaikan kepada pemerintaah daerah. “Kami pihak Pemerintah Daerah provinsi Bengkulu mengapresiasi Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong yang mana telah memfasilitasi kegiatan FGD ini. Tentunya harapan kita setelah tahapan kegiatan ini ada saran, kritik dan rekomendasi yang disampaikan oleh pemerintah daerah. Karena kritik dari dunia pendidikan merupakan kritik objektif tanpa ada muatan lain untuk kemajuan daerah”, ungkapnya.
Lebih lanjut Syahfewi mengungkapkan Kabupaten Rejang Lebong memiliki sumber daya alam yang sangat beragam, akan tetapi yang sangat berpotensi untuk dikembangkan dibidang pariwisata dan pertanian. Sebelumnya Kabupaten Rejang Lebong merupakan salah satu sentra perikanan dan palawija, akan tetapi saat ini untuk memenuhi sentra perikanan dan pertanian kita mendatangkan dari daerah tetangga. Kondisi inilah yang harus menjadi perhatian kita semua saat ini, jika kita semua bersinergi tentunya akan menjadi sebuah kekuatan besar dalam membangun sektor pertanian dan pariwisata di Kabupaten Rejang Lebong.
Sementara itu, disampaikan oleh Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu Almidianto, SE, M.T., selaku narasumber menjelaskan mengenai beberapa potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh provinsi Bengkulu baik itu dari batubara, sumber air, pertanian dan perikanan hingga pencapaian pembangunan yang telah dicapai oleh provinsi Bengkulu saat ini. “Untuk saat ini prioritas pembangunan di Provinsi Bengkulu diantaranya pengentasan kemiskinan, pengembangan insfrastruktur, penguatan ketahanan transformasi ekonomi, inovasi dan tata kelola pemerintah merupakan lima program pembangunan daerah yang diharapkan bisa membawa Provinsi Bengkulu menjadi daerah yang maju dan mengurangi tingkat pengangguran”, tegasnya.
Penulis : Asih Sriyanti