AKREL, Pada tanggal 6 hingga 16 Oktober 2024, Politeknik Negeri Bali (PNB) menjadi tuan rumah pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi. Sertifikasi ini diikuti oleh para akademisi, praktisi, dan tenaga pendidik dari berbagai institusi di Indonesia khususnya AKN dan Politeknik. Salah satu peserta yang ikut serta adalah Kiky Nurfitri Sari, seorang dosen dari Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong, yang turut berpartisipasi aktif dalam rangkaian kegiatan ini. Program sertifikasi tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Vokasi.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi profesional dalam bidang manajemen ekspor. Dengan semakin terbukanya akses pasar global, dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi standar internasional dalam bidang ekspor. Diksi saat ini berfokus pada sertifikasi yang dirancang untuk memenuhi tuntutan dunia kerja dan standar internasional, sehingga diharapkan lulusan dari sertifikasi ini mampu berkontribusi dalam memperkuat daya saing produk lokal di pasar global.
Pada tahap awal kegiatan, peserta mendapatkan orientasi tentang skema manajemen ekspor serta berbagai aspek yang terkait dengan pengelolaan ekspor, termasuk regulasi, dokumentasi, perencanaan, hingga strategi pemasaran ekspor yang efektif. Para peserta juga dihadapkan dengan berbagai simulasi kasus nyata untuk menguji pemahaman dan ketepatan dalam menghadapi tantangan ekspor. Pelaksanaan sertifikasi ini mencakup serangkaian tes kompetensi praktis, studi kasus, dan ujian tertulis untuk memastikan standar keahlian peserta dalam setiap aspek manajemen ekspor.
Kiky Nurfitri Sari, sebagai peserta dari AKREL, aktif berpartisipasi dalam seluruh sesi. “Sertifikasi ini sangat penting, terutama bagi saya sebagai tenaga pendidik yang mengajarkan salah satu mata kuliah yang berhubungan langsung dengan proses manajemen dalam kewirausahaan kepada mahasiswa di program studi kami yaitu Program Studi Budidaya Tanaman Hortikultura. Melalui sertifikasi ini, kami mendapatkan wawasan yang lebih komprehensif dan up-to-date terkait kebijakan serta prosedur ekspor yang dapat saya implementasikan dalam pengajaran dan juga untuk membangun kompetensi mahasiswa ke depan,” ujarnya.
Selain memberikan peningkatan kapasitas bagi para peserta, program ini juga membuka peluang untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak yang bergerak di bidang ekspor, baik di tingkat nasional maupun internasional. Diksi sebagai penyelenggara berharap, dengan sertifikasi ini lulusan sertifikasi akan dapat mengisi kebutuhan industri akan profesional yang berkompeten dalam mengelola dan mengembangkan kegiatan ekspor secara efisien dan berkelanjutan.
Seluruh rangkaian kegiatan ini diselenggarakan dengan dukungan penuh dari berbagai pihak terkait, termasuk tim penguji yang terdiri dari para praktisi dan akademisi dengan keahlian khusus di bidang manajemen ekspor. “Diharapkan peserta yang lulus sertifikasi ini dapat menerapkan ilmu yang diperoleh, tidak hanya dalam pengembangan diri tetapi juga dalam transfer ilmu kepada mahasiswa dan masyarakat luas di lingkungan mereka masing-masing,” ungkap Ketua LSP PNB yaitu Bapak Made dalam sambutannya pada penutupan acara.
Pada akhir kegiatan sertifikasi, Kiky Nurfitri Sari beserta peserta lainnya menerima sertifikat kompetensi sebagai bukti keahlian di bidang manajemen ekspor. Sertifikasi ini tidak hanya berfungsi sebagai pengakuan formal, tetapi juga diharapkan mampu membuka kesempatan karir yang lebih luas, serta menjadi nilai tambah bagi institusi asal peserta, termasuk Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong.
Dengan berakhirnya kegiatan sertifikasi kompetensi ini, Politeknik Negeri Bali bersama Diksi mengharapkan agar peserta dapat terus meningkatkan kompetensi mereka serta berkontribusi secara aktif dalam peningkatan daya saing produk Indonesia di pasar ekspor global.
Penulis : Eka Puspita