AKREL, Mahasiswa dan dosen Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong (AKREL) berhasil lolos seleksi untuk mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka – Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Angkatan 7 tahun 2024. Program MSIB ini merupakan salah satu inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam rangka meningkatkan keterampilan dan pengalaman kerja bagi mahasiswa, serta memberikan kesempatan bagi dosen untuk meningkatkan kompetensi profesional mereka.
Tahun ini, program MSIB Angkatan 7 menjadi ajang kompetitif yang diikuti oleh ribuan mahasiswa dan dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Seleksi yang ketat dan berjenjang membuat pencapaian ini menjadi sebuah kebanggaan bagi AKREL, mengingat program ini bertujuan mempersiapkan lulusan yang siap kerja melalui pelatihan dan pengalaman lapangan yang langsung dibimbing oleh mitra industri ternama.
Mahasiswa AKREL yang lolos seleksi program MSIB Angkatan 7 berasal dari Program Studi Budidaya Tanaman Hortikultura yang berjumlah 5 orang mahasiswa yaitu atas nama Muhammad Ridwan Nurcahyo, Eko Septian Anggara, Ferdo Juliansa, Muhammad Rizky Virmansyah, dan Okta Rayudha DS yang sebelumnya telah dibekali dengan berbagai keterampilan teknis dan praktik melalui kurikulum yang berbasis kebutuhan industri. Dalam program ini, para mahasiswa akan bergabung dengan Kementerian Pertanian untuk mendapatkan pengalaman kerja di lingkungan yang nyata sesuai bidang keahlian mereka. “Sebagai mahasiswa yang berasal dari daerah, kesempatan ini sangat berharga. Selain untuk memperdalam ilmu, saya ingin mendapatkan pengalaman yang mungkin sulit diperoleh di kampus saja,” ujar Okta Rayuda salah satu mahasiswa yang lolos MSIB.
Melalui program MSIB, mahasiswa AKREL akan mengikuti pelatihan intensif di bawah bimbingan mentor berpengalaman, mengembangkan keterampilan praktis yang diperlukan dalam dunia kerja, seperti manajemen proyek, pengembangan produk, analisis data, dan inovasi teknologi. Program ini diharapkan dapat menjadi bekal yang kuat bagi mahasiswa untuk memasuki dunia kerja dan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan sektor hortikultura di daerah mereka.
Selain mahasiswa, salah satu dosen AKREL yaitu Kiky Nurfitri Sari juga lolos sebagai DPP (Dosen Pembimbing Pendamping) dalam program MSIB. Para dosen yang terpilih akan mengikuti program pengembangan diri melalui pelatihan yang dirancang khusus untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam pengajaran, riset, dan pengabdian kepada masyarakat. Koordinator Program Studi Budidaya Tanaman Hortikultura AKREL, Andika Prawanto, S.Si., M.Si. mengungkapkan rasa syukurnya karena mahasiswa serta dosen dari program studinya memiliki kesempatan untuk meningkatkan keterampilan profesionalnya. “Sebagai dosen, kami harus terus meningkatkan kemampuan kami agar dapat memberikan ilmu yang relevan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Program MSIB ini memberikan kesempatan yang luar biasa bagi dosen-dosen kami untuk belajar langsung dari para ahli dan inovator di bidangnya,” ujarnya.
Program MSIB yang diikuti dosen ini meliputi berbagai kegiatan, seperti pelatihan kompetensi terkini, pengembangan materi ajar yang lebih interaktif, dan penggunaan teknologi digital dalam pengajaran. Harapannya, dosen yang mengikuti program ini dapat kembali ke kampus dengan wawasan baru yang akan memperkaya kualitas pembelajaran di AKREL. Keikutsertaan mahasiswa dan dosen AKREL dalam program MSIB Angkatan 7 ini membawa harapan besar bagi peningkatan kualitas pendidikan di lingkungan kampus. Program MSIB yang mengedepankan pendekatan experiential learning ini diharapkan mampu menghubungkan materi yang diajarkan di kelas dengan tantangan dunia kerja yang sebenarnya, sehingga mahasiswa memiliki bekal keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri.
Selain itu, bagi para dosen, program ini membuka kesempatan untuk memperbarui metode pengajaran mereka serta menyusun kurikulum yang lebih adaptif sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar kerja. “Kami yakin bahwa pengalaman ini akan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan kompetensi mahasiswa dan dosen, sehingga kualitas lulusan AKREL dapat bersaing di pasar kerja,” kata Andika. Keberhasilan mahasiswa dan dosen AKREL dalam mengikuti MSIB Angkatan 7 ini sekaligus mencerminkan komitmen kampus dalam mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Pihak kampus berharap bahwa pengalaman ini dapat memberikan inspirasi kepada mahasiswa dan dosen lainnya untuk terus aktif mencari peluang pengembangan diri, baik di dalam maupun di luar kampus.
Dengan adanya mahasiswa dan dosen yang lolos MSIB, AKREL semakin optimis untuk mencapai target dalam meningkatkan kualitas lulusan dan dosen yang berdaya saing tinggi. Program MSIB ini diharapkan dapat terus berkembang sehingga membuka lebih banyak kesempatan bagi mahasiswa dan dosen di seluruh Indonesia untuk mengikuti pengalaman belajar yang berbasis industri. Keberhasilan ini diharapkan juga dapat menjadi langkah awal bagi mahasiswa dan dosen AKREL untuk terus berprestasi dalam program-program pengembangan lainnya yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek, serta membawa dampak positif bagi institusi pendidikan vokasi di Indonesia.
Penulis : Septya Eka Prasetia Rani