AKREL (10/02/2022), Kementerian Kebudayaan, Pendidikan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi mengadakan temu konsolidasi kerjasama pendidikan vokasi yang diadakan di Harris Hotel & Conventions, Bekasi, Jawa Barat pada tanggal tanggal 8 – 10 Februari 2023.
Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Dr. Ir. Kiki Yulianti, M.Sc., dalam sambutannya sekaligus membuka acara temu kosolidasi kerjasama pendidikan vokasi, mendorong setiap satuan pendidikan vokasi mulai dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Perguruan Tinggi Vokasi, hingga Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) untuk terus meningkatkan kejasama dengan berbagai pemangku kepentingan. Tujuannya adalah untuk mewujudkan layanan pendidikan vokasi yang mampu menjawab berbagai tantangan yang akan dihadapi, baik di masa ini maupun dimasa yang akan datang. “Kami mendorong untuk selalu bekerjasama, mengakui dan memaknai. Karena tanpa kerjasama tidak mungkin meraih apa yang dicita-citakannya,” ungkap kiki.
Lebih lanjut beliau mendorong kepada semua peserta yang hadir dalam kegiatan ini untuk terus mengasah kemampuan diri agar bisa bekerjasama dengan baik dengan berbagai pemangku kepentingan. “Kerjasama kita merupakan salah satu wujud kerjasama yang harus memiliki daya saing yang memadai dan memiliki kebermanfaatan yang akan diakui oleh mitra yang akan mendorong lahirnya atau tumbuhnya kepercayaan diri para mitra kerjasama untuk terus mendukung satuan pendidikan vokasi dalam memberikan layanan pendidikan yang terbaik”, ungkapnya. “Kami berharap kepada para undangan untuk membantu anak-anak yang membutuhkan pelayanan pendidikan vokasi, sesederhana apapun kerjasama yang diberikan ibu dan bapak memberikan harapan untuk mereka. Apabila ada harapan maka seseorang akan bersemangat untuk memperjuangkan hidupnya”, lanjutnya.
Sementara itu, dalam laporannya Sekretaris Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi, Saryadi, S.T., M.BA menyampaikan bahwa kegiatan temu konsolidasi kerjasama pendidikan vokasi bertujuan untuk melakukan refleksi kerjasama di lingkungan Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi juga ingin melakukan pemetaan kebutuhan kerja sama antara Kementerian, Lembaga dan mitra pelaksana kerja sama. “Kami berharap dari setiap diskusi dalam kegiatan ini akan menghasilkan solusi dalam rangka memperkuat kerja sama yang telah terjalin di lingkungan Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi”, pungkasnya.
Lebih lanjut Saryadi, menjelaskan kegiatan ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dan sejumlah narasumber yang berasal dari Biro Hukum, Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat (Kemendikbudristek), dan Direktorat Hukum dan Perjanjian Sosial Budidaya (KEMENLU). Selain itu, Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi juga turut mengundang narasumber dari mitra strategis, seperti Japan Foundation, tenaga ahli dari Pemerintah Prancis yang ditempatkan di Kemendikbudristek, Komatsu, Astra, USAID, Teradata dan NUFFIC Neso.
Dalam kesempatan ini masing-masing perwakilan mitra yang hadir memberikan informasi terkait program kerja sama dalam bidang pendidikan vokasi. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Rahmat, perwakilan dari Japan Foundation yang telah melakukan kerjasama dengan berbagai Universitas dibidang pelatihan pendidikan bahasa Jepang. Dalam acara ini diungkap pula bahwa Japan Foundation sangat berharap akan adanya Politeknik yang berkomunikasi hingga terjalin kerjasama yang bermanfaat. “Japan Foundation telah bekerjasama dengan banyak universitas, tetapi dari Politeknik dan Akademi Komunitas belum ada yang bergabung. Harapan nantinya akan ada yang menjalin kerjasama dengan Japan Foundation“, Ungkap Rahmat.
Lain halnya dengan perwakilan dari PT. Akebono Brake Astra Indonesia, yang diwakili oleh Daniel mengungkapkan bahwa industri membutuhkan kerjasama dibidang pendidikan. Hal ini karena Astra sangat membutuhkan sumber daya manusia berkualitas yang nantinya akan dipekerjakan di Astra. Selanjutnya perwakilan dari USAID yang diwakili oleh Farhad Ghaussy mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan sektor paling penting bagi Indonesia dan Amerika Serikat. Oleh karena itu USAID berkomitmen untuk membantu mempersiapkan generasi mendatang dengan pendidikan terbaik. USA telah memberikan lebih dari 4.000 beasiswa untuk masyarakat Indonesia guna belajar di Amerika Serikat maupun di Indonesia.
Penulis : Asih Sriyanti