AKREL (19/9/2022), Pada hari Senin, 19 September 2022 AKREL telah resmi dimulai secara serentak awal perkuliahan semester ganjil tahun akademik 2022/2023 secara tatap muka oleh semua program studi, yaitu Program Studi Budidaya Tanaman Hortikultura (Prodi BTH), Program Studi Teknologi Produksi Ternak Unggas (Prodi PTU), dan Program Studi Budidaya Perikanan Air Tawar (Prodi BAT).
Suasana yang berbeda nampak di lingkungan AKREL yang begitu ramai sejak pagi sudah diwarnai riuh suara dan antusiasme mahasiswa yang berlalu lalang mencari masing-masing ruang kelas serta ramainya tegur sapa antar mahasiswa semester satu dan semester tiga yang saling memperkenalkan diri dengan teman antar angkatan. Perkuliahan tatap muka ini meliputi perkuliahan teori dan perkuliahan praktikum.
Eka Puspita salah satu Instruktur di Prodi BTH menyampaikan bahwa perkuliahan teori dan praktikum perdana hari ini (senin-red) mahasiswa sangat antusias. “Saat perkuliahan perdana ini saya menyampaikan sistem perkuliahan teori dan perkuliahan praktikum, tata tertib perkuliahan, dan diskusi serta mengingatkan tentang kewajiban 16 kali pertemuan yang harus diikuti oleh mahasiswa mencakup tugas, kuis, ujian tengah semester dan ujian akhir semester serta ujian akhir praktikum selama satu semester”, Ujarnya. “Bagi mereka ini merupakan pengetahuan yang baru, begitu juga saat praktikum mereka dengan semangat melakukan praktikum dan diskusi dengan dosen pengajar, seperti mengidentifikasi organisme penggangu tanaman (OPT) di sekitar lahan praktikum”, tambah Eka.
Dilain tempat, Prodi BAT juga terlihat antusiasme dan semangat baik dari dosen maupun mahasiswanya. Neti Sumarni selaku Instruktur Prodi BAT menyampaikan “Alhamdulillah pada semester ini kita bisa melaksanakan perkuliahan secara 100% tatap muka dengan mahasiswa. Tenaga pengajar dan mahasiswa sangat excited dan bersemangat pada perkuliahan perdana ini, salah satunya mereka datang tepat waktu. Saya berharap semangat ini tidak akan kendor dengan seiringnya waktu tanpa ada lagi mahasiswa yang bolos-bolos, bermasalah dengan dosen, dan tidak mengerjakan dan mengumpulkan tugas agar saat yusidium mereka semua dinyatakan lulus”, pungkasnya.
Tidak dipungkiri, perkuliahan tatap muka memang lebih efektif dibandingkan dengan perkuliahan hybrid ataupun daring. Hal ini dikarenakan penyampaian bahan perkuliahan dan penyerapan akan materi oleh mahasiswa jauh lebih efektif. Meiliando salah satu mahasiswa semester tiga diwawancarai disela sela waktu istirahat menunggu perkuliahan berikutnya menyatakan rasa senang akan perkuliahan tatap muka karena informasi diterima sebagai mahasiswa dari yang disampaikan dosen lebih mudah untuk pahami dari pada perkuliahan daring. “Adanya edaran dari pemerintah bahwa perkuliahan di semester tiga ini sudah diperbolehkan 100% tatap muka membuat mahasiswa khususnya saya, tentu sangat senang karena bisa berinteraksi dan bercengkrama dengan teman sejawat, dalam hal pembelajaran pun kami dengan efektif lebih memahami materi tanpa kendala lagi khususnya gangguan jaringan saat dilaksanakan perkuliahan daring”. Kemudian Meiliando menambahkan, “ini bukan hanya dirasakan oleh diri saya sendiri, karena sekarang ini mahasiswa dapat melakukan kegiata-kegiatan positif yang bisa membangun kreatifitas, prestasi tanpa hambatan apapun untuk menghasilkan karya-karya”, tambahnya.
Penulis : Yulian Sharah