
AKREL (19/06/2022), Ternak unggas terutama ayam broiler merupakan ternak yang rentan terhadap penyakit terutama penyakit asal virus. Hal ini yang melatar belakangi mengapa ayam broiler perlu divaksin secara tepat. Salah satu penyakit yang berasal dari virus dan sering terjadi pada ayam adalah penyakit Tetelo atau ND (Newcastle Disease). Penyakit ini disebabkan virus, sangat ganas dan menular. Ayam yang terserang penyakit ND ini menunjukkan gejala berupa nafsu makan hilang tetapi nafsu minum bertambah, lesu, nafas mengorok, bersin dan batuk, gangguan syaraf, otot-otot gemetar, berputar-putar, kepala dan sayap terkulai ke bawah dan diikuti kelumpuhan, jengger dan jawer berwarna kebiru-biruan. Kepala berputar kebelakang merupakan ciri khas terinfeksinya virus ND ini.
Selain biosecurity, peternak juga sebaiknya mempersiapkan daya tahan tubuh unggas untuk mampu mengendalikan penyakit yang mungkin datang dari kondisi ekstrim, belum ditemukannya obat yang efektif untuk penangan penyakit ini, maka tindakan yang tepat yang dapat dilakukan adalah pencegahan berupa vaksin secara teratur.
Senin, 19 Juni 2022 sebanyak 18 mahasiwa melaksanakan vaksinasi ND melalui tetes mata pada 120 ekor ayam broiler berumur 7 hari. Kegiatan ini merupakan bentuk dari salah satu capaian pembelajaran mata kuliah produksi ayam ras pedaging yang wajib dilaksanakan sebagai langka untuk meningkatkan skill pemeliharaan ayam broiler mahasiswa TPTU. “perbedaan dengan ayam petelur, ayam petelur vaksinasi dilakukan mulai dari umur ayam 1 hari hingga umur 112 hari, namun tetap harus selalu memeperhatikan jadwal program vaksinasinya. Kalau di ayam broiler, lebih pendek lagi waktunya, yaitu paling lama 40 hari menyesuaikan lama pemeliharaannya, salah satu pelaksanaan program vaksinasi ayam broiler yaitu yang kita lakukan pada hari ini, dengan kegiatan ini mahasiswa wajib untuk mencermati dan melaksanakan praktikum sebagai tambaham kemampuan dalam memelihara ayam broiler” tutur Dosen Pengasuh Mata Kuliah Produksi Ayam Ras Pedaging, Nur’aini, S. Pt., M. Pt.
Nur’aini menjelaskan, pada pemeliharaan ayam broiler, jenis vaksin yang wajib dilaksanakan adalah vaksinasi ND (Newcastle disease) dan Gumboro. Hal ini dikarenakan penyakit ND dan Gumboro merupakan penyakit yang rentan terjadi pada umur 28 hingga 35 hari.

Pemberiannya vaksin ND ini dianjurkan selama 4 kali. Mulai dari umur 1 hari (DOC), ayam dapat diberikan vaksin ND-IB tetes mata. Selanjutnya, pada umur seminggu, vaksin yang bisa diberikan adalah ND dengan cara disuntik. Ketika berumur 12 hari, ayam broiler dapat diberikan vaksin IBD melalui air minum. Lalu di umur 19 hari, ayam diberikan vaksin ND melalui air minum.
Gusti Ari Yanto salah satu mahasiswa yang melaksanakan praktikum menuturkan “pelasanaan praktikum vaksinasi ND tetes mata ini merupakan salah satu praktikum yang paling saya tunggu. Saya penasaran bagaimana proses aplikasi dari vaksinasi ini. Pada saat pelaksanaan kuliah dikelas saya telah mendapatkan materi ini secara teoritis. Namun ternyata dilapangan saya mendapatkan lebih dari teori, saya langsung belajar cara penanganan ayam, SOP pelaksanaan vaksin hingga langsung melaksanakan vaksinasi sebanyak 5 ekor ayam, ini kemampuan yang sangat berguna untuk saya nanti bila saya membuka usaha pemeliharaan ayam broiler” pungkasnya.

“salah satu tujuan praktikum kali ini adalah meningkatkan kemampuan lapangan mahasiswa dalam manajemen pemeliharaan ayam broiler, baik nanti digunakan pada saat membuka usaha sendiri atau pun bekerja di bidang peternakan setelah menyelesaikan perkuliahaan di Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong, maka praktikum tadi mesti harus diingat dan dicatat sebagai catatan pribadi yang akan berguna dikemudian hari”, tutup Muhammad Hakim, S.Pt., M.Pt
Penulis : Arif Rahman Azis