AKREL (31/01/2022), Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong memberikan reward kepada mahasiswa dan pembimbing pemenang lomba karya tulis ilmiah nasional (LKTIN) FESTKUA 2021 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Akuakultur Universitas Bangka Belitung pada 2 Desember 2021 yang lalu.
Reward yang diberikan berupa studi lapang ke Gurami Sago Sumatera Barat, yang merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap mahasiswa berprestasi yang mengikuti kompetisi dan memperoleh juara. Adapun yang berhasil menyabet juara pada FESTKUA tersebut adalah Windi Melvitasari, Nia Octy Saputri, Fitri Nengsih dengan pembimbing Asih Sriyanti, S.ST mendapatkan juara 1 sedangkan Ilham Akbar dan Marzuki Rasyid dengan Pembimbing Neti Sumarni, S.Pi berhasil menyabet juara 3.
Direktur AKREL, menyampaikan bahwa dalam mendorong mahasiswa untuk mengikuti berbagai kompetisi perlu bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak seperti dosen/instruktur ataupun pihak kampus. “Kita akan terus dorong mahasiswa untuk berprestasi dan mengikuti perlombaan dengan memberi support dan dukungan kepada mereka, serta memberi reward bagi mereka yang juara. Diharapkan tahun ini makin banyak prestasi yang ditorehkan mahasiswa dalam ajang lomba tingkat lokal, nasional” jelasnya.
Sementara itu, mahasiswa Prodi Budidaya Perikanan Air tawar, Windi Melvitasari, juga mengajak mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi. Windi mengharapkan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan dan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat khususnya di Kabupaten Rejang Lebong. “Kita sebagai mahasiswa, harus tau bagaimana menjawab tantangan kedepan sebagai agent of change. Bagi mahasiswa jangan berpuas diri, karena untuk eksis kita perlu berprestasi” pungkasnya.
Kegiatan studi lapang ini dimulai dengan mengunjungi GAPOKAN (Gabungan Kelompok Perikanan) pembudidaya ikan Gurami Sago. Rombongan disambut oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatra Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang Budidaya Bapak Alfadri, S.Pi. dan Ketua Kelompok GAPOKAN. Dalam sambutanya beliau menerangkan bahwa Gurami Sago merupakan ikan gurami yang terdapat di Kecamatan Luak yang terdiri dari ras merah, tambago, palapah, jepun dan crista. Ikan gurami merah ini dirilis dengan nama “GURAMI SAGO” (oleh Kemetrian Kelautan dan Perikanan RI dengan Nomor 56 Tahun 2018) dan merupakan salah satu ikan spesifik lokal perairan air tawar yang hanya terdapat di Nagari Mungo Kabupaten Lima Puluh Kota. Lebih lanjut beliau menjelaskan keunggulan jenis ikan gurami sago yang merupakan ikan spesifik lokal yang mana lebih mudah dipijahkan dan dibudidayakan. Ikan gurami sago dapat dipijahkan secara alami sepanjang tahun pada kolam tanah dan beton, memiliki nilai ekonomis penting sebagai komoditi ikan konsumsi dan ikan hias karena warnanya yang bagus dan sudah dipasarkan ke luar negeri serta dapat dipasarkan pada berbagai segmen benih. “Ikan Gurami Sago dewasa berumur 2,5 tahun dapat mencapai ukuran berat 3 kg dengan panjang 40, 5 cm” pungkasnya.
Kemudian rombongan diajak untuk melihat kolam pembesaran ikan gurami sago dan kolam perawatan benih. Diakhir kunjungan rombongan diantar langsung untuk melihat proses persiapan pemijahan dan pemilihan induk gurami sago. Dari tiap Gabungan Kelompok Perikanan yang dikunjungi memiliki luas kolam dan padat tebar yang berbeda serta sistem budidaya yang berbeda, sehingga banyak ilmu dan wawasan yang didapat dalam kunjungan ini.
Adapun manfaat studi lapang ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik lagi. Selain itu studi lapang merupakan sebuah konsep belajar yang dilakukan di lokasi dan lingkungan berbeda yang merupakan kegiatan yang lazim dilakukan untuk maksud peningkatan mutu, perluasan usaha, perbaikan sistem, dan informasi sebagai bahan acuan dalam menambah cakrawala berfikir mahasiswa dan dosen yang nantinya bisa menjadi barometer dan perbandingan yang dapat diaplikasikan di sistem perkuliahan.
Penulis : Asih Sriyanti