AKREL, Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong bersama Politeknik Raflesia sebagai Tim Konsorsium dari Politeknik Negeri Lampung sebagai pengampu Program Penguatan ekosistem Kemitraan untuk pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah mengadakan coaching internal bersama tim ahli dari MITRAS DUDI yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2024 di ruang rapat Kampus Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong Simpang Nangka.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wakil Direktur AKREL Nining Suningsih. pada kesempatan tersebut beliau menyampaikan ucapan terimakasih kepada tim ahli dari Mitras DUDI yang telah berkenan hadir dalam coaching internal program penguatan ekosistem kemitraan. Adapun tim ahli yang hadir, Dr. Alan Frendy Koropitan, S.Pi, M.Si., Otto Purnawarman, ST. M.T., dan Akbar Agam Parmanto, S.H. Dalam kesempatan ini Nining juga menjelaskan mengenai progres Program Kemitraan Bengkulu dan kendala yang dihadapi, diantaranya sistem dinamik progres laporan program Bengkulu baru mencapai 30% dan meminta bimbingan serta arahan dari tim ahli dari Mitras DUDI.
Kegiatan dilanjutkan dengan identifikasi Progres program kemitraan Bengkulu serta evaluasi dan arahan serta tindak lanjut yang sampaikan oleh tim ahli mitras DUDI Dr. Alan Frendy Koropitan, S.Pi, M.Si. Pada kesempatan ini beliau menjelaskan terlebih dahulu mengenai program penguatan ekosistem kemitraan yang bertujuan untuk merangkul tim konsosium didaerah dengan para pemangku kepentingan, stakeholder dan DUDI (UMKM, Industri besar/kecil). Sedangkan capaian utama adalah untuk menjadi penggerak, menjadi leader dalam ekonomi kemitraan dan turut serta dalam penyusunan RPJMD Dearah, hasil akhir dari kegiatan ekonomi kemitraan akan ditunggu oleh BAPENNAS. Selanjutnya Dr. Alan menanyakan mengenai hasil kegiatan dari tahapan-tahapan FGD yang sudah di laksanakan. ”Apa hasil setiap kegiatan FGD yang sudah dilaksanakan?, jadi hasil FGD 1 akan dilanjutkan ke FGD ke- 2 dan FGD ke-3”, pungkasnya.
Lebih lanjut beliau menjelaskan mengenai topik yang akan dibahas dalam FGD ke-3 yaitu rencana horizon scaning. Dalam tahapan ini tim konsorsium harus melakukan reset scanning yang mempunyai tujuan untuk memetakan events dan trends yang dirumuskan oleh narasumber (dimana peserta adalah narasumber) kemudian dimasukan dalam tabulasi sehingga diperoleh drive of change. Drives of change adalah rekapan nilai dari hasil kuesioner (kita buat analisis konfidennya), setelah data direkap ditanyakan level of confidence (seberapa penting menurut narasumber). Selanjutnya tim konsorsium menyiapkan 6 kertas besar untuk menempelkan kertas (rekapan data) dan akan muncul pertanyaan-pertanyaan serta data paling signifikan 1-3 dari masing-masing dimensi narasumber yang menyimpulkan. Delphy merupakan salah satu program yang paling ekspert (Hasil dari tabel dimasukan ke aplikasi delphy dan sebagai dasar untuk membuat kuesioner)”, pungkasnya.
Arahan selanjutnya disampaikan oleh Otto Purnawarman, ST. M.T., beliau menjelaskan mengenai analisis peran dan keterlibatan daerah serta membahas tentang hasil dari kegiatan kemitraan serta membahas laporan dalam setiap kegiatan kemitraan. Tim riset harus berperan dalam perencanaan pembangunan daerah di Provinsi Bengkulu. Dengan demikian sangat penting dilakukan kegiatan Kemitraan dengan budaya lokal yang ada di Provinsi Bengkulu. Membahas Perkembangan Tenaga Kerja, dinamika ketenagakerjaan dan sebagainya, Media masa juga sangat diperlukan dalam kegiatan Kemitraan yaitu sebagai penyebar informasi terkait peran pendidikan vokasi, kinerja pendidikan vokasi, dan kerjasama pentahelix pendidikan vokasi dengan stakeholder.
Penulis : Asih Sriyanti