AKREL, Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong (AKREL) dan Politeknik Negeri Lampung sebagai pengampu program penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah melaksanakan Fokus Group Discussion (FGD) Penyusun Workforce and Innovation Planning berbasis potensi daerah Bengkulu dan Lampung, melaksanakan focus group disscusion (FGD) ke 3 Jum’at (21/06/2024) di Hotel Merah Putih, Bengkulu. Kegiatan ini merupakan langkah AKREL dalam mengembangkan potensi daerah di Provinsi Bengkulu melalui kolaborasi dan sinergi antara Pemerintah Daerah, Pendidikan Tinggi Vokasi (PTV), Sekolah Vokasi (SMK) serta Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). FGD ketiga ini merupakan FGD yang akan menyempurnakan dua FGD yang telah dilakukan sebelumnya.
Kegiatan ini menghadirkan Tim Fasilitator dari Direktorat Jenderal Kemitraan Dunia Usaha dan Dunia Industri dan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementrian Pendidikan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Selain itu hadir juga sebagai narasumber/peserta FGD dari organisasi perangkat daerah Provinsi Bengkulu diantaranya, BAPPEDA Provinsi Bengkulu, Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Ketua MKKS Provinsi Bengkulu, Kepala Dinas Penanaman modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bengkulu, Pakar sosial Politik, Pakar Ekonomi, Pakar Teknologi, Pakar Value/nilai, Pakar Lingkungan, Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Bengkulu, Direktur Politeknik Raflesia, Jurnalis (Bengkulu Exspres), Dunia Usaha dan Dunia Industri serta Tim Riset provinsi Bengkulu.
Acara dibuka secara resmi oleh Direktur Politeknik Negeri Lampung yang diwakili oleh Wakil Direktur Bidang Kerjasama Eko Win Kenali, S.Kom, M.Sc. Selanjutnya para narasumber/peserta diberi arahan secara langsung oleh Tim MITRAS DUDI (Dr. Alan Frendy Koropitan, S.Pi, M.Si.). Beliau menyampaikan secara tegas bahwa kegiatan FGD ini tidak main-main, karena apa yang dituangkan dan disampaikan oleh bapak dan ibu dalam FGD ini baik lisan maupun tertulis memiliki peran penting dalam menentukan Bengkulu kedepannya.
Lebih lanjut Alan menjelaskan program ekonomi kemitraan ini bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri dan BAPENNAS. “Dalam acara diskusi nanti bapak dan ibu silahkan menuliskan evenst dan trends kemudian menempelkan pada 6 kertas yang sudah disediakan oleh panitia”. Hasil data akan direkap oleh Delphi of Change dan akan diuji melalui analisis confidence selanjutya ditanya level of confidence (seberapa penting menurut narasumber), semoga program ini bisa membawa provinsi Bengkulu kearah pembangunan yang lebih jelas dan lebih baik lagi”, tutupnya.
Kegitan berikutnya materi diskusi dengan pokok bahasan isu-isu yang menjadi trends atau event (kejadian) di provinsi Bengkulu serta keterkaitannya terhadap kebutuhan tenaga kerja, dinamika ketenagakerjaan. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memotret kondisi Bengkulu saat ini dan beberapa tahun sebelumnya. Tahapan diskusi ini disebut juga sebagai tahapan horizon scanning. FGD ketiga ini bukan akhir dari program penguatan ekosistem kemitraan, tetapi masih ada rangkaian kegiatan yang lain yang mana data yang diperoleh akan diolah tim riset pusat yang hasilnya nanti akan menjadi salah satu dasar dalam pembuatan kebijakan baik kebijakan di daerah maupun ditingkat kementerian.
Penulis : Asih Sriyanti