
AKREL, untuk pertama kalinya AKREL mengikuti kegiatan rapat koordinasi pengelolaan perpustakaan di lingkungan Kemdikbudristek di Grand Sahid Jaya Jakarta Pusat. Kegiatan rakor ini dihadiri oleh Sesditjen Kemdikbudristek Ir. Suharti, MA., Ph.D. Plt. Kepala Perpustakaan Nasional Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D, Deputi Bidang Sumber Daya Perpustakaan, Adin Bondar, serta Pimpinan Tinggi Perpustakaan Nasional, Pimpinan Satuan Kerja, Perguruan Tinggi Kemdikbudristek, pustakawan, tenaga teknis perpustakaan di lingkungan Kemdikbudristek. Kegiatan ini juga menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten dibidang pengelolaan perpustakaan seperti Direktur Standardisasi dan Akreditasi, Drs. Supriyanto, M.Si, Kepala Pusat Pembinaan Pustakawan, Perpustakaan Nasional, Dra. Opong Sumiati, M.Si., dan Direktur Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan, Perpustakaan Nasional, Emyati Tangke Lembang.
Perpustakaan diharapkan selalu terbaharukan supaya ilmu, pengetahuan, keterampilan selalu bisa kita perbaiki, perbaharui dari waktu ke waktu dan perpustakaan menjadi tempat yang sangat strategis dalam mencari informasi tersebut. Perpustakaan tidak lagi dilihat sebagai perpustakaan fisik dengan isi bukunya saja tetapi banyak sekali peranan yang ada disitu dan bagaimana teknologi juga semakin membantu kita di dalam penyediaan fasilitas-fasilitas untuk mengakses materi yang ada di perpustakaan, demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Kemdikbudristek, Suharti, dalam sambutannya ketika membuka acara.

“Kita perlu melihat apa saja yang kita miliki dan dapat memanfaatkan bersama. Kemudian menyusun strategis dan program pengembangan perpustakaan yang efektif dan efisien, sehingga kualitas layanan perpustakaan kita pun meningkat dan dapat dimanfaatkan secara lebih luas oleh Masyarakat”, tambahnya.
Pada kesempatan yang sama Anang Ristanto selaku Plt. Kepala Biro Kerjasama dan Hubungan Masyakarat, menyampaikan bahwa saat ini Kemdikbudristek memiliki 277 perpustakaan yang terdiri dari 152 perpustakaan khusus yang berada di satuan kerja dan Unit Pelaksana Teknis dan 125 perpustakaan tinggi negeri, baik perguruan tinggi akademik maupun vokasi.
Selanjutnya Anang juga menjelaskan, bahwa “Dari sejumlah perpustakaan tersebut, baru 75 perpustakaan yang terakreditasi. Pada tahun 2023, sebanyak 16 perpustakaan yang telah berhasil diakreditasi, dimana 4 diantaranya merupakan perpustakaan khusus dan 12 perpustakaan di perguruan tinggi”.

Pada acara rapat koordinasi pengelolaan perpustakaan di lingkungan Kemdikbudristek tahun 2024 ini pula diberikan sertifikat akreditasi kepada 16 perpustakaan yang telah berupaya dalam memenuhi standar penyelenggaraan, pengelolaan dan pengembangan perpustakaan. Adapun ke 16 perpustakaan tersebut adalah sebagai berikut : untuk kategori perpustakaan khusus, yaitu Perpustakaan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Perpustakaan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Perpustakaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, dan Perpustakaan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur. Selanjutnya untuk kategori perpustakaan perguruan tinggi, yaitu Perpustakaan Politeknik Negeri Indramayu, Perpustakaan Universitas Nusa Cendana, Perpustakaan Universitas Papua, Perpustakaan Politeknik Negeri Batam, Perpustakaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Perpustakaan Universitas Negeri Surabaya, Perpustakaan Universitas Bengkulu. Lalu Perpustakaan Universitas Tadulako, Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Perpustakaan Universitas Pendidikan Ganesha, Perpustakaan Universitas Terbuka, dan Perpustakaan Universitas Ganesha.
Penulis : Eka Puspita