AKREL, Kegiatan focus group discussion (FGD) tahap kedua merupakan rangkaian kegiatan lanjutan dari program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Tahun Anggaran 2023, yang bertujuan untuk mengkonfirmasi, menyelaraskan, dan menyempurnakan data yang diperoleh dari FGD tahap pertama sehingga akan digunakan dalam penyusunan police brief terkait workforce planning khususnya bagi lulusan vokasi dan innovation planning daerah Bengkulu.
Kegiatan FGD tahap kedua yang dilaksanakan pada tanggal 25 Maret – 26 Maret 2024 di Hotel Golden Rich Rejang Lebong dibuka langsung oleh Direktur AKREL, Ir. Joko S.S. Hartono., M.T.A. Dalam sambutannya beliau menyampaikan, “Ada empat akar permasalahan berdasarkan analisis tim tentang Workforce Planing yaitu pertama regulasi kebijakan pemerintah, kedua pembangunan sistem atau kurikulum pendidikan, ketiga karakter dan moralitas lulusan vokasi, dan yang keempat cara pandang dan kesetaraan gender, yang akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan alih jenjang lulusan vokasi”, ungkapnya. Selain itu, beliau juga menambahkan dari hasil analisis tim tentang innovation planning dirumuskan dua akar permasalahan utama yaitu pertama regulasi dan sistem kebijakan yang belum terintegritas pada aspek pembangunan potensi wilayah, kedua riset atau inovasi cenderung melakukan kebaharuan tetapi tidak tepat guna dan tepat sasaran, yang berdampak pada inovasi berkelanjutan dan kesesuaian pengembangan inovasi dengan potensi daerah. Pada kesempatan ini beliau menyampaikan dari kegiatan ini dapat solusi-solusi atau kebijakan yang akan dilakukan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan tersebut.
Pada kesempatan ini juga selaku ketua panitia kegiatan, Wakil Direktur AKREL, Nining Suningsih, S.Pt., M.Si. memaparkan peserta FGD tahap kedua terdiri dari beberapa instansi terkait di Provinsi Bengkulu yaitu dari BAPPEDA, MKKS, DISNAKERTRANS, BPS, DISDIKBUD dan Bidang Pembinaan SMK Provinsi Bengkulu serta Tim Riset AKREL dan Politeknik Reflesia.
Hasil dari FGD ini akan digunakan untuk pembuatan model dynamic system. Model ini akan menggambarkan faktor apa saja yang mempengaruhi sektor ketenagakerjaan dan inovasi daerah Bengkulu.
Penulis : Sadisman Hadi