AKREL (07/06/2022). Mahasiswa Program Studi D2 Budidaya Perikanan Air Tawar (BAT) Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong (AKREL) melaksanakan praktik Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan di Kampus AKREL Dwi Tunggal. Pada kegiatan ini mahasiswa diberi pemahaman tentang diagnosis penyakit ikan. Dalam pelaksanaannya mahasiswa dilatih menggunakan syringe (alat suntik) yang telah dibilas dengan antikoagulan untuk mengumpulkan darah ikan. Mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok besar sesuai dengan sampel ikan yang digunakan, yaitu ikan lele dan ikan nila. Darah diambil dari pangkal ekor dekat gurat sisi dengan membentuk sudut 45o. Muhammad Aldi, mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini mengatakan “Susah-susah gampang mengambil darah ikan ini, namun ketika posisinya pas, darah ikannya ngalir dengan sendirinya di dalam spuit” pungkasnya.
Setelah darah dikumpulkan di tube kemudian darah dimasukkan ke dalam set tabung hemacytometer untuk diencerkan. Pengencerannya pun menggunakan reagen berbeda, larutan Turk untuk mengencerkan darah agar mudah dicek sel darah putihnya, sedangkan larutan Hayem untuk mengencerkan darah agar mudah dicek sel darah merahnya. Setelah semua darah diencerkan kemudian diteteskan ke deck glass haemacytometer lalu diletakkan di meja pengamatan mikroskop dengan perbesaran 10x untuk dihitung jumlah kepingan sel darahnya. Jumlah sel darah merah normal berkisar 2×104 s.d 3×106/ml, sedangkan sel darah putih dikisaran 2×104 s.d 1,5×105/ml, jika sakit maka nilainya akan meningkat. “Dengan mengecek jumlah sel darah pada ikan diharapkan kami dapat mendiagnosis apakah ikannya sehat atau sakit, sehingga kami dapat memisahkan ikan tersebut dari ikan lainnya untuk mencegah penyebaran penyakit” ungkap Monika, salah satu mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini.
Penulis : M. Subhan Hamka