MONITORING KEGIATAN PKL MAHASISWA DI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM JAMBI

AKREL (13/04/2022), Wakil Direktur Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong Risa Wentasari, S.P., M.Si. didampingi satu Panitia Praktik Kerja Lapang (PKL) melakukan kunjungan ke Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) di Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi dalam rangka kegiatan monitoring pelaksanaan PKL Program Studi Budidaya Perikanan Air Tawar (BAT) Tahun Akademik 2021/2022. Kegiatan ini bertujuan untuk memonitoring kondisi lokasi PKL, permasalahan, pemecahan masalah dan saran yang dihadapi oleh mahasiswa, pembimbing lapang maupun tempat PKL. 

Mahasiswa BAT AKREL yang melakukan PKL di lokasi ini berjumlah lima orang. Selain mahasiswa AKREL, juga terdapat beberapa mahasiswa dan siswa lain yang melakukan magang di lokasi ini yaitu berasal dari Lampung dan Riau. Semua mahasiswa dan siswa yang PKL menempati asrama yang juga berada di dalam lokasi BPBAT sebagai tempat tinggal selama PKL. Masing-masing mahasiswa AKREL mendapatkan topik PKL yang berbeda yaitu pemijahan ikan patin, pemijahan ikan nila, pemijahan ikan jelawat, pemijahan ikan lele dan pemijahan ikan gurame. Dikarenakan setiap mahasiswa mendapatkan topik yang tidak sama maka tempat mahasiswa praktik pun tidak berada disatu tempat, sehingga tim monitoring menghampiri satu persatu mahasiswa praktik yang dipandu oleh Sulistyo Diva Saputra sebagai penanggungjawab asrama.

Lokasi yang dikunjungi tim monitoring pertama adalah tempat pemijahan ikan patin ‘pustina’ berkualitas yang merupakan produk unggulan dari BPBAT. Tim monitoring bertemu langsung dengan pembimbing lapang Irwan, S.Pi., M.Si. dan Zendi mahasiswa AKREL yang mengambil topik pemijahan ikan patin. Irwan menyambut baik kedatangan tim monitoring, beliau menyampaikan bahwa mahasiswa cukup displin dan tepat waktu dalam menjalankan PKL. Materi PKL yang harus diselesaikan juga telah didapatkan. Pembimbing lapang menyampaikan kendala yang biasanya dihadapi mahasiswa yaitu sering melupakan data-data laporan yang harus dikumpulkan. Wakil Direktur, mengingatkan kepada mahasiswa agar lebih jeli dalam mengumpulkan data untuk laporan PKL dan juga laporan tugas akhir. “Data tolong disiapkan jangan sampai nanti sudah pulang kesana (curup-red), ada yang kurang datanya lalu harus kembali lagi.” Ucapnya.

Selanjutnya yaitu tempat praktik mahasiswa bernama Andre yang mengambil topik pemijahan ikan jelawat yang lokasinya bersebelahan dengan gedung pemijahan ikan patin. Pembimbing lapang dari mahasiswa tersebut bernama Catur Setiowibowo, S.Pi., M.Si. Menurut Catur, kendala yang dihadapi di lokasi yaitu banyaknya kegiatan yang harus dilakukan oleh pembimbing lapang itu sendiri sehingga tidak fokus untuk membimbing dan mahasiswa harus mengikuti jadwal dari pembimbing lapang, apalagi waktu pelaksanaan PKL hanya sebulan saja.

Lokasi ketiga yaitu pemijahan ikan nila, dimana saat berkunjung pembimbing lapang sedang melakukan perjalanan dinas luar sehinggga digantikan sementara oleh Wakil Bidang, Nopri Hendra, S.Pi. Menurutnya tidak ada kendala yang cukup berarti dalam pelaksanan kegiatan PKL ini, hanya saja dikarenakan adanya keterbatasan dari mahasiswa yang memang tidak bisa melakukan pekerjaan dengan normal, maka pelaksanaan kegiatan PKL terhadap mahasiswa tersebut disesuaikan. “Kami juga menyesuaikan dengan kondisi mahasiswa, sekiranya ada yang berat tidak kami perbolehkan misalnya saat akan menjaring ikan di kolam yang agak dalam. Namun Revo (mahasiswa-red) ini rajin, semangatnya bagus dan mau belajar.” Ujarnya.

Lokasi selanjutnya yaitu tempat praktik pemijahan ikan gurame, namun saat di lokasi mahasiswa yang bernama Repaldo sedang tidak melakukan kegiatan sesuai topik, namun ia sedang menjaring ikan nilem untuk kegiatan restoking atau dikembalikan ke alam yang akan disebar di beberapa lokasi seperti danau atau embung. Menurut teknisi lapang Suryana yang menemani mahasiswa, selain gurame mahasiswa juga belajar membudidayakan ikan lainnya seperti ikan nilem dan ikan baung sambil mengisi waktu luang agar pengalamannya juga bertambah. “Kita juga kasih materi lain, tapi fokusnya tetap kami arahkan ke ikan gurame untuk laporannya.” Jelasnya. Suryana juga menambahkan jika mahasiswa bagus dalam bekerja, cepat menangkap dan mau belajar. Kendala yang dihadapi hanya saat di awal kedatangan saja, mahasiswa membutuhkan penyesuaian dan komunikasi kurang lancar karena masih kebingungan akan melakukan kegiatan apa, namun seiring waktu bisa berjalan dengan baik. “Bagus-bagus kok anak-anak ini, paling nanti suka mandek saat menulis laporan saja karena mereka jarang komunikasi, tapi nanti akan kami tanya dan kumpulkan mereka untuk diskusi.” pungkasnya.

Lokasi terakhir yang tim monitoring kunjungi adalah gedung pemijahan ikan lele. Tim monitoring bertemu dengan Paino, S.St.Pi mewakili pembimbing lapang yang sedang berhalangan hadir. Paino, S.St.Pi memuji Guntur mahasiswa PKL jika ia sudah pintar mengatur pH air dan mengontrol suhu di kolam pembibitan ikan lele. Selain itu mahasiswa juga sudah sangat hafal memilih telur lele yang sudah siap untuk dikawinkan dengan melihat warna dan keseragamannya. Pembimbing mengharapkan mahasiswa yang telah PKL dari sini bisa memiliki pembibitan ikan lele sendiri. “Anak-anak keluar dari sini sudah excellent-lah, artinya keluar dari sini bisa menilai telur yang siap dikawinkan hanya dari melihat warna dan keseragamannya saja. Kalau bisa malah nanti diberi bantuan.” Jelasnya. Di akhir kunjungan, tim monitoring bertemu dengan Wahyu Budi Wibowo, S.St.Pi. M.P. sebagai Sub Koordinator Pengujian dan Dukungan Teknis. Pada pertemuan itu, Wakil Direktur menjelaskan tujuan kedatangan dan hasil monitoring yang sudah dilakukan sebelumnya. Secara keseluruhan kegiatan PKL mahasiswa sudah cukup bagus, baik dari materi yang didapatkan maupun dari kondisi tempat PKL itu sendiri. Kendala yang dihadapi juga tidak terlalu banyak, rata-rata mengenai cara komunikasi mahasiswa saat di lapangan maupun saat pembuatan laporan Disamping itu, Wakil Direktur juga menyampaikan bahwa tanggal 26 April 2022 mahasiswa sudah selesai melakukan kegiatan PKL dan akan ditarik ke kampus serta menanyakan kesediaan BPBAT untuk menjadi lokasi PKL kembali tahun depan. “Terimakasih kepada BPBAT sudah bersedia menerima dan memberi tempat belajar untuk mahasiswa kami dan tanggal 26 nanti mahasiswa selesai melakukan kegiatan PKL, surat penarikan juga tadi sudah diserahkan.” Ucap Wakil Direktur. Wahyu Budi Wibowo, S.St.Pi. M.P.  menanggapi dengan baik maksud dari kedatangan tim monitoring dan jika ada keinginan untuk PKL ataupun kunjungan kembali diperbolehkan dan bisa dikomunikasikan melalui aplikasi milik BPBAT SiCatFish yang terhubung dengan aplikasi whatsapp. “Nanti aplikasinya kami bagikan ke Ibu, jadi jika ingin mengajukan magang atau lainnya bisa dengan mudah memilih menu sesuai keinginan pada aplikasi itu.” Ujarnya. Sebelum berpamitan tim monitoring menyerahan cinderamata dan sertifikat pembimbing lapang serta foto bersama dengan Sub Koordinator Pengujian dan Dukungan Teknis. Tim monitoring juga tidak lupa mengucapkan terimakasih atas sambutan dan kesedian BPBAT dalam pelaksanaan monitoring kegiatan PKL tersebut.

Penulis : Septya Eka Prasetia Rani

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *